Mengenal Rujak Kuah Pindang: Segarnya Hidangan Tradisional Nusa Penida

SukaMakan.my.id - Nusa Penida terkenal dengan keindahan alamnya yang memukau, tapi buat kamu yang suka kuliner, ada satu hidangan yang nggak boleh terlewatkan: Rujak Kuah Pindang. Nah, waktu pertama kali aku dengar tentang rujak ini, jujur aja aku sempat bingung. Rujak biasanya manis, pedas, dan segar, tapi kuah pindang? Kok rasanya kayak bertolak belakang, ya? Tapi setelah nyobain langsung, wah, ternyata perpaduan rasa di hidangan ini tuh bikin ketagihan.

Rujak Kuah Pindang ini bisa dibilang kuliner yang unik dan jadi ciri khas Bali, khususnya di kawasan Nusa Penida. Hidangan ini memadukan kesegaran buah-buahan tropis dengan kuah ikan yang gurih. Kombinasi yang mungkin terdengar aneh di awal, tapi percaya deh, begitu kamu coba, rasanya bakal susah dilupakan! Mari kita bahas lebih dalam, kenapa kamu harus banget mencoba hidangan tradisional yang satu ini saat liburan ke Nusa Penida.

Apa Itu Rujak Kuah Pindang?

Jadi, Rujak Kuah Pindang pada dasarnya adalah rujak buah-buahan, tapi yang bikin beda adalah kuahnya. Biasanya, rujak yang kita kenal disiram bumbu kacang yang pedas manis, tapi di sini, buah-buahan disiram dengan kuah yang terbuat dari ikan pindang. Ikan pindang ini dimasak dengan bumbu rempah seperti lengkuas, bawang, dan cabai, sehingga menghasilkan rasa yang gurih, asin, dan sedikit pedas. Kuah inilah yang menjadi bintang dari rujak ini!

Aku masih ingat pengalaman pertama kali mencicipi rujak kuah pindang di warung sederhana dekat Pantai Crystal Bay. Suasana pantainya yang sejuk dan segar bener-bener pas banget dengan rujaknya yang dingin dan segar. Potongan buah yang dipakai bisa bermacam-macam, mulai dari mangga muda yang asam, pepaya, jambu air, hingga mentimun. Potongan buah ini disiram kuah pindang yang gurih, bikin setiap gigitan rasanya pecah di mulut—segar, pedas, dan gurih jadi satu!

Kombinasi Buah dan Kuah yang Unik

Bagian yang menarik dari Rujak Kuah Pindang adalah kontras antara rasa asam dari buah-buahan dengan kuah yang gurih. Waktu pertama kali mencobanya, aku nggak yakin apakah rasa asin dari kuah ikan bakal cocok dengan buah yang biasanya identik dengan rasa manis. Tapi justru itulah daya tariknya! Rasa asam dari mangga muda misalnya, ketemu dengan kuah pindang yang asin pedas, jadinya harmonis di lidah. Buat yang suka tantangan rasa, ini jelas harus dicoba!

Biasanya, buah yang sering dipakai dalam rujak kuah pindang adalah mangga muda, nanas, atau kedondong—buah-buah yang punya rasa asam segar. Mangga muda adalah favoritku, karena rasa asamnya sangat kuat dan cocok banget sama kuah pindang yang berani. Bahkan ada yang menambahkan terasi atau potongan cabai rawit biar makin pedas. Kalau kamu suka pedas, jangan lupa minta tambah cabai ya, karena sensasi pedasnya bakal bikin kamu tambah semangat makan! 🌶️

Proses Membuat Kuah Pindang

Untuk kamu yang penasaran, kuah pindang ini dibuat dari rebusan ikan pindang (biasanya ikan laut yang sudah diasinkan), kemudian direbus dengan bumbu-bumbu seperti bawang putih, bawang merah, cabai, dan serai. Rasanya memang sangat khas, ada unsur asin yang kuat dari ikan pindang, tapi juga ada aroma rempah yang bikin kuahnya jadi lebih kaya rasa. Ada beberapa versi kuah pindang di setiap daerah, tapi di Nusa Penida, mereka punya cara tersendiri yang membuat rasanya berbeda.

Satu hal yang aku pelajari selama mencoba berbagai rujak di Bali adalah bahwa setiap daerah, bahkan setiap penjual, bisa punya variasi kuah pindang yang berbeda. Ada yang kuahnya lebih pedas, ada yang lebih ringan, tergantung dari selera dan cara masak mereka. Dan di Nusa Penida, kuahnya punya rasa yang lebih kompleks menurutku—mungkin karena bahan-bahan yang digunakan langsung dari sumber lokal.

Mengapa Rujak Kuah Pindang Wajib Dicoba?

Oke, jadi kenapa Rujak Kuah Pindang wajib banget kamu coba saat di Nusa Penida? Pertama, karena ini adalah salah satu cara terbaik buat kamu merasakan cita rasa lokal. Hidangan ini sangat terikat dengan budaya Bali, dan mencicipi makanan khas seperti ini akan bikin liburanmu terasa lebih otentik.

Kedua, rujak ini adalah hidangan yang sempurna untuk cuaca tropis. Cuaca panas di Nusa Penida kadang bikin kita kepengen sesuatu yang segar, dan kombinasi buah-buahan dingin dengan kuah pindang yang asin pedas adalah pilihan yang tepat. Kamu bisa menemukannya di banyak warung makan di sekitar Nusa Penida, terutama di daerah pelabuhan atau tempat-tempat wisata utama. Dan harganya pun ramah di kantong, biasanya hanya sekitar Rp10.000 - Rp15.000 per porsi. Murah, kan?

Tips Menikmati Rujak Kuah Pindang

Sebelum kamu buru-buru cari warung yang menjual Rujak Kuah Pindang, ada beberapa tips yang aku dapat dari pengalaman sendiri:

  • Cicipi dengan kuah yang lebih sedikit dulu. Bagi kamu yang baru pertama kali, rasa asin kuah pindang mungkin agak overpowering kalau langsung terlalu banyak. Coba tuang sedikit dulu, lalu tambah kalau kamu merasa cocok.
  • Jangan takut untuk minta tambahan cabai atau gula. Setiap orang punya preferensi rasa yang berbeda. Kalau menurutmu kurang pedas, minta tambah cabai. Kalau pengen ada rasa manis sedikit, minta gula merah atau kecap manis.
  • Nikmati di pantai! Percaya atau nggak, makan rujak kuah pindang sambil duduk di tepi pantai rasanya jauh lebih nikmat. Udara laut yang sejuk bikin sensasi makan jadi lebih menyenangkan.

Kalau kamu lagi liburan ke Nusa Penida, Rujak Kuah Pindang ini jelas harus masuk daftar kuliner yang wajib kamu coba. Rasa segar dan uniknya pasti akan meninggalkan kesan yang mendalam selama liburanmu. Jangan lupa share pengalaman kamu setelah mencoba, ya! Siapa tahu, kamu menemukan spot rujak terbaik di Nusa Penida yang belum aku tahu! 😄

0 Comments

Follow Me On Instagram